ESAI PPKN BINDO (heidi/33)

Latar belakang / Faktor penyebab: 

  • Indonesia adalan negara yang terkenal (Budaya) – nya.

Sebanyak pulang → 17.504 pulau (Banyak budaya -budaya berbeda)

  • Beraneka ragam : Budaya lokal dapet luntur karena, Perkembangan zaman globalisasi

Globalisasi terjadi karena, ma hmm mbo syarakat menginginkan perubahan. terutama generasi muda 

• Generasi muda cenderung Ibh tertarik pada trend (hal modern) daripada lokal, (tradisional)

Dampak negative : mengikis (melunturkan) budaya

Tetapi  globallisasi juga dapat membantu manusia dalam perkembangab IPTEK, Komunikasi, dan Transportasi. 

  1. Indikator / Ciri – cirl dari Dampak
  • pengunaan bahasa: lebin milih mengunakan bahasa asing (dianggap keren)
  • sifat individualisme: masyarakas merasa tidak membutuhkan orang lain
  • memudarnya rasa nasionalisma muncuinga sikap kebarag -baratan

Upaya menghadapi kelunturan budaya lokal. 

– Memanami nilal – nilai pancasila: kecintaan da nmenghargai nilai pancasila sudan menghargai

Budaya Indonesia, pemerintan juga narus menerapkan nilai pada kehidupan sehari – hari Conton: – menjalankan peraturan ( lalu lintas, membuang sampan pada tempatnya)

– Penguatan identitas Budaya: seperti menghormati tradisi → bangga saat mengunakan batik. mempromosikan kabaya

  • tidak obses/ mencintai produk luar ( cinta produk lokal)

Saat liburan dibali tidak menginjak sesajen

– mendukung kreativitas lokal: mendukung seniman seniman mengembangkan karya -nya conton: Niki dan Rich Brain yo booming di Amerika. Niki penyanyi terkenal yo berasal dari indonesia. Bahkan berhasil tampil di Coachella (Festival terbesar di AS) dan menyangikan

“Sempurna”

• Lagu Indonesia pertama di Caachella.

CONTOH KASUS / BUKTI

Kuliner Lokal Tergeser oleh Fast Food Asing

Makanan cepat saji dari luar negeri seperti burger, pizza, dan boba semakin mendominasi, sementara makanan khas daerah semakin kurang diminati. Contohnya, anak-anak muda lebih memilih makan di restoran fast food seperti McDonald’s atau KFC daripada menikmati makanan tradisional seperti nasi liwet atau pecel.

Fenomena ini menunjukkan bahwa budaya asing memang semakin mudah masuk, tetapi bukan berarti budaya lokal harus ditinggalkan. Penting untuk menemukan keseimbangan antara menerima budaya baru dan tetap melestarikan budaya sendiri.

HEIDI / XII IPS 2 /33

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *