


Our life seems to get busier every single day. Hari ini, H-34, kelas kami mengadakan latihan uprak kecil-kecilan. Beberapa dari kami merevisi script, beberapa lainya belajar menyanyi sambil makan gorengan sedangkan sisanya belajar menari.
Sebenarnya saya bukan orang yang suka bersekolah, namun mengetahui bahwa masa sekolah akan segera berakhir membuat saya amat sangat sedih—bahkan sampai overthinking. Sebentar lagi saya akan meninggalkan SMA yang selama ini membuat saya tertawa, menangis, putus asa bahkan sakit kepala dengan dinamikanya yang absurd.
Sebagai orang yang menyukai hal-hal yang stabil harusnya saya senang. Namun saya justru jadi melankolis ketika membayangkan saya akan segera tiggal landas dari Sinlui—meskipun itu untuk terbang ke tempat yang lebih tinggi.
Saya merasa beruntung bisa merayakan momen-momen kecil bersama kelas XII IPS 2 sesaat sebelum hidup memaksa saya untuk pergi lebih jauh. Kita bisa merayakan kehebatan kita bersama, kelemahan kita bersama dan perasaan-perasaan yang sebelumnya tak ada.
Uprak adalah salah satu masa dimana saya bisa berinteraksi dengan teman-teman secara dekat. Hal yang biasanya mustahil bagi saya. Sungguhlah, uprak itu sebenarnya adalah pendidikan nilai. Dimana saya belajar untuk membuka diri dengan teman teman. Tidak sakit hati ketika dikritik, menghargai waktu orang lain dan, yang terpenting, belajar memanusiakan manusia lain.
0 Comments