Kritik Sastra Berjudul “18×2 Beyond Youthful Days”

Oleh Fiora Aurelia Kan XII IPS 2/13 dan Frederica Jeannie Sarwono XII IPS 2/14

Film 18×2 Beyond Youthful Days merupakan film tahun 2024 dengan genre romansa dengan perpaduan budaya Taiwan-Jepang. Film ini diadaptasi dari kisah nyata Jimmy Lai yang dibukukan dengan judul “Wandering On Slow Train In Japan”. Disutradarai oleh Michihito Fuiji, diproduseri oleh Chang Chen dan dibintangi oleh Greg Hsu sebagai Jimmy dan Kaya Kiyohara sebagai Ami, film ini mengisahkan seorang pengembang video game Taiwan (Jimmy) yang baru saja dipecat dalam perjalanan solo-nya ke negeri Jepang, mengenang keterikatan romantis masa lalu dengan seorang backpacker Jepang (Ami) yang tidak berkembang menjadi suatu hubungan. Dalam perjalanannya, Jimmy menghubungkan peristiwa demi peristiwa dan tempat demi tempat yang ia kunjungi dengan masa remajanya 18 tahun yang lalu.

Film berlatar Taiwan dan Jepang ini berhasil menguras air mata penonton melalui hal-hal yang ditinjau dalam visual, alur, latar, dan tokoh yang diperankan para aktor dan penilaian dengan rating hampir sempurna yaitu 7,3 dari 10 pada layanan streaming sesuai data dari IMDb. Penyampaian cerita pada film ini dapat dikemas dan disusun secara rapi, alurnya dibentuk mengalun dengan narasi bergantian antara masa lalu dan kini. Pada film ini sang sutradara, Michihito Fuiji dapat memilih aktor maupun aktris sebagai “penyampai cerita” sehingga film ditayang dengan penonton yang merasakan dan terhanyut dalam permainan akting mereka. Film 18×2 Beyond Youthful Days juga menonjolkan visual dalam penggambaran dua dunia yang kontras, baik dari segi visual maupun emosi. Masa lalu Jimmy di Taiwan, saat berusia 18 tahun, diwarnai dengan cahaya kuning cerah yang menyimbolkan kebahagiaan dan optimisme masa muda. Di sisi lain, masa kini Jimmy yang suram digambarkan dengan palet warna abu-abu dan biru yang mencerminkan kesedihan dan nuansa melankolis yang dialaminya saat ini. Pendekatan visual ini tidak hanya memisahkan dua garis waktu, tetapi juga memperdalam nuansa emosional yang dialami oleh sang karakter utama​.

Namun, film ini pun masih membutuhkan pengembangan dan perbaikan. Jalan cerita yang ditampilkan dianggap terlalu klise dimana penonton sudah dapat menebak seperti apa akhir cerita Jimmy dan Ami dimulai dari pertengahan film. Penjelasan mengenai latar belakang penyakit Ami pun tidak jelas terlebih pada 7 menit terakhir, Jimmy dapat melihat Ami di Tainan disaat Ami telah digambarkan tiada. Karena kejanggalan-kejanggalan ini, penonton dibuat bingung dengan bagaimana film 18×2 Beyond Youthful Days berakhir.

Secara keseluruhan, film 18×2 Beyond Youthful Days merupakan film yang layak untuk mendapat atensi publik. Film ini memberikan pelajaran akan masa muda yang tidak akan terulang, pertemanan dan perjalanan hidup yang sering sekali berubah.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *