Kungfu Panda 4
Oleh: Rain Ethan Nathanael XII IPS 2/31 & Renata Felia Susantio XII IPS 2/32

Kungfu Panda 4, yang disutradarai oleh Mike Mitchell dan rilis tanggal 6 Maret 2024 merupakan film keempat dari serial film Kungfu Panda. Film yang berdurasi 94 menit ini dibintangi oleh beberapa artis Hollywood papan atas, Jack Black sebagai Po, Viola Davis sebagai The Chameleon, Awkwafina sebagai Zhen, dan masih banyak lagi. Film ini berkisah tentang perjalanan Po, The Dragon Warrior yang harus mengalahkan The Chameleon. Po, The Dragon Warrior, telah menjalani tiga petualangan yang berbahaya. Namun dengan keberanian, keahlian bela diri, dan jiwa pendekarnya yang luar biasa, ia pun mampu dan berhasil mengalahkan penjahat-penjahat kelas dunia. Namun, pada akhirnya, Po harus pensiun dan menjadi Spiritual Leader di Lembah Perdamaian. Hal ini menimbulkan berbagai tantangan berat baginya. Tantangan pertama yang Po hadapi ialah dia harus mempelajari banyak hal terkait perannya sebagai Spiritual Leader. Selain itu, ia juga harus secepatnya menemukan seseorang baru untuk menggantikan posisinya sebagai Dragon Warrior. Konflik mulai datang ketika muncul penyihir jahat yang bisa berubah wujud, bernama The Chameleon. Penyihir ini memiliki kekuatan untuk menghidupkan kembali semua penjahat yang pernah dikalahkan oleh Po. Oleh karena itu, Po memerlukan bantuan untuk mengatasi permasalahan ini. Dalam perjuangannya melawan The Chameleon, ia berhasil menemukan pahlawan-pahlawan dari tempat-tempat tak terduga yang siap membantunya.
Film ini berhasil memberi keseimbangan dalam menampilkan keseriusan dan sisi humoris lewat interaksi karakter-karakter utama di film ini. Sebagai karakter baru, Zhen berhasil membuat para penonton merasa simpatik dan penasaran pada karakternya yang merupakan sosok independen yang berhasil melewati segala cobaan dan tetap menjadi pribadi yang ceria. Karakternya yang lincah dan antusias dapat menyeimbangkan karakter Po yang sangat kontras dengan Zhen, yaitu tenang dan lamban. Setiap interaksi Po dan Zhen pun selalu diwarnai dinamika yang unik yang dapat menyeimbangkan humor anak-anak dan dewasa sehingga penonton semua umur dapat merasakan sensasi film yang nyaman. Animasi dan gaya penyampaian cerita pada film ini berhasil membuat penonton tertarik dan tidak merasa bosan saat menonton. Permainan ekspresi yang berbeda-beda pada setiap karakter membuat penonton dapat lebih mendalami dan memahami kesan yang ingin disampaikan oleh setiap karakter.
Bagi para penonton setia serial “Kungfu Panda” ini dan telah menanti-nantikan kelanjutan cerita Po, film ini sangatlah pas untuk mengobati rasa rindu mereka. Film yang berlangsung selama 1 jam 34 menit ini berhasil membuat para penonton tetap tertarik dan penasaran sampai akhir. Keputusan untuk menaruh salah satu tokoh ikonik dari film-film sebelumnya pada serial ini, walaupun hanya sebentar, berhasil menarik perhatian penonton yang memahami dunia “Kungfu Panda” ini.
Terlepas dari aspek-aspek yang membuat film ini layak ditonton, ada beberapa aspek yang kurang dalam film ini. Kedatangan karakter baru dalam film ini tidak dapat menutupi rasa kekecewaan penonton saat mengetahui bahwa karakter-karakter ikonik favorit mereka, Furious Five, tidak kembali menghiasi layar pada film ini. Keputusan untuk menggantikan Furious Five dengan karakter tunggal baru membuat film ini terasa seperti sebuah episode pada serial televisi yang biasa dalam memperkenalkan karakter baru secara tiba-tiba hanya demi mengisi kekosongan karena tidak adanya karakter yang lama. Selain itu, film ini berusaha untuk mengeksplorasi hubungan kekeluargaan antara ayah kandung Po dan ayah angkatnya dengan memberi mereka petualangan untuk mencari Po dengan membuat mereka mengikuti Po dan Zhen, tetapi hal ini malah terkesan seperti lazy writing karena mereka mengulangi kembali adegan-adegan dan latar tempat yang sebelumnya sudah penonton lihat saat adegan Po dan Zhen di tempat tersebut sehingga adegan-adegan tersebut terkesan hanya sebagai filler atau pengisi film.
Membuat sebuah film sekuel tidaklah mudah apalagi untuk sebuah trilogy yang sudah sangat ikonik dan digemari oleh banyak fans. Terkadang, film sekuel tidak dapat menyeimbangi dan mempertahankan kualitas film-film sebelumnya, contohnya yaitu film ini. Film ini memiliki banyak kejanggalan dan tidak memiliki sensasi yang sama dibandingkan film-film sebelumnya. Penonton merasa kecewa karena kelanjutan cerita Po tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, mereka yang ingin melihat Po sebagai Dragon Warrior dibuat kecewa karena Po harus meninggalkan gelarnya itu untuk menjadi Spiritual Leader. Seharusnya, film ini lebih fokus kepada lanjutan perjalanan Po sebagai Dragon Warrior agar sesuai dengan ajaran Master Shifu, mentor Po tentang menerima dan menghargai diri sendiri tanpa harus merasa minder. Meskipun demikian, film ini tetaplah layak dan menarik untuk ditonton penonton semua umur, apalagi untuk penonton yang mencari tontonan yang ringan dan nyaman serta seru.
0 Comments